INSTITUSI SOSIAL


Sebagaimana telah dikemukakan oleh Emile Durkheim bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari institusi. Yang dimaksud dengan Institusi adalah suatu struktur status dan peran yang di arahkan kepemenuhan keperluan dasar anggota masyarakat (Korn Blum).  Terdapat sejumlah insititusi utama dalam institusi sosial, yaitu : Institusi keluarga, Pendidikan dan Agama.
A.     Insitusi Keluarga
1.      Tipe Keluarga
Dalam kerangka sosiologi dikenal pembedaan antara keluarga bersistem konsanguinal dan konjugal. keluarga yang bersistem konsanguinal menekankan pada pentingnya ikatan daerah, sedanngkan konugal menekankan pada pentingnya hubungan perkawinan.
Pembedaan tipe keluarga dikenal juga dengan terminologi keluarga orientasi dan pro kreasi. keluarga orientasi ialah keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan, sedangkan keluarga pro kreasi ialah keluarga yang dibentuk seseorang dengan jalan menikah dan mempunyai keturunan.
Selain itu, tipe keluarga yang lain dikenal juga dengan istilah keluarga batih dan luas. Keluarga batih merupakan satuan keluarga terkecil yang terdiri dari Ibu, ayah dan anak. sedangkan keluarga luas terdiri dari beberapa keluarga batih.
2.      Bentuk Perkawinan
Terdapat dua bentuk perkawinan (perkawinan antara laki-laki & Perempuan) dan poligami (perkawinan antara laki-laki dan beberapa perempuan). Poligami sendiri di bagi kedalam beberapa bentuk, yaitu : Poligini, Poliandri dan Perkawinan Kelompok.
Aturan lain yang berlaku dalam perkawinan adalah eksogami dan endogami. Eksogami yaitu sistem yang melarang perkawinan antara anggota kelompok, sedangkan, endogami ialah sistem yang mewajibkan perkawinan dengan anggota kelompok.
3.      Aturan Mengenai Keturunan
Dalam garis keturunan seringkali kita mendengar tentang aturan patrilineal, bilateral, matrilineal,  dan keturunan rangkap.
4.      Fungsi Keluarga
Para ahli sosiologi mendefinisikan berbagai fungsi keluarga (Horton & Hunt:1984) dengan beberapa identifikasi , diantaranya : fungsi pengaturan seks, reprodiksi, sosialisasi, afeksi, definisi status, perlindungan dan ekonomi.

B.     Institusi Pendidikan
1.      Pokok Bahasan Sosiologi Pendidikan
Ahli sosiologi pendidikan membagi pokok bahasan pada sosiologi pendidikan kedalam jenjang makro, meso, dan mikro. Makrososiologi Pendidikan mempelajari tentang hubungan antara pendidikan dan institusi lain dalam masyarakat. sedangkan Mesosiologi Pendidikan mempelajari antara hubungan satu institusi/organisasi pendidikan. Kemudian, Mikrososiologi Pendidikan membahas interaksi sosial yang berlangsung dalam institusi pendidikan.
2.      Fungsi Pendidikan
Mengenai fungsi institusi pendidikan (Horton&Hunt: 1984) membagi fungsi pendidikan kedalam fungsi manifest dan latent.
Fungsi manifest institusi pendidikan adalah mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat perseorangan, demi kepuasan pribadi maupun bagi kepentingan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan, menanamkan keterampilan yng perlu bagi partisipasi dalam demokrasi, sedangkan fungsi latent itu berupa pemupukan keremajaan, pengurangan pengendalian orang tua, dan dipertahankannya sistem kelas sosial.

C.     Insitusi Agama
Agama merupakan suatu institusi penting yang mengatur kehidupan manusia, sehingga menurut Durkheim agama ialah suatu sistem tepadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci menyangkut kepercayaan dan praktek yang mempersatukan semua orang beriman kedalam suatu komunitas moral yang dinamakan masyarakat.
Kesukaran mendefinisikan konsep agama, mejadikan Light, Keller, dan Calhoun (1989) memilih untuk memusatkan pada unsur dasar yang dijumpai pada agama yaitu kepercayaan agama, simbolis agama, praktek agama, ummat agama, dan pengalaman agama. Setiap agama memiliki kepercayaan, misalnya kepercyaan reikarnasi pada agama hindu.
Fungsi Agama sendiri menurut Durkheim terbagi kedalam du tingkat, yaitu : tingkat mikro dan makro. pada tingkatan mikro fungsi agama ialah untuk menggerakan kita dan membantu kita untk hidup, sedangkan dari segi makro agamapun menjalankan fungsi positivenya memenuhi masyarakat secara berkala menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan masyarakat tersebut. Melalui upacara yang dilakukan secara berjama’ah maka persatuan dan kebersamaan ummat di pupuk dan dibina.


No comments:

Post a Comment

Surah Al-Fatihah, menjadi pembuka & Kunci kehidupan di Dunia & Akhirat

بسم الله الرحمن الرحيم Asma Alloh harus digunakan dalam kehidupan (bukan sekedar dibaca/dijadikan wiridan saja) الحمد لله رب العالمين...