Qishah al Qur'an


Pengertian
Qishah secara bahasa adalah  bentuk jamak kata qashsah yang berarti mengikuti jejak atau menelusuri bekas. Pada al Qur'an kata qashshah memiliki dua pengertian, seperti terlihat dalam beberapa ayat di bawah ini:

"Lalu keduanyamengikuti kembali jejak mereka kembali. (Qs. Al kahfi ,64)."
Dalam ayat ini lafal qashah berarti mengikuti jejak yang sama dengan menelusuri bekas. ( Abdul Jalal. 293). Kemudian dalam surah al Qashash ayat 11, "Dan berkata Ibu Musa, Saudara Musa, Ikutilah dia. Pada ayat ini menunjukkan bahwa lafadz qashah berarti mengikuti.

Dari sudut pandang terminology, qishah sama dengan cerita pendek atau novel, yaitu suatu bentuk narasi sastra yang di gunakan sebagai media untuk mengungkapkan kehidupan. (Didin Saefuddin Buchori. 146). Qishah dalam al Qur'an juga berarti sejarah atau cerita sejarah mengenai hal ihwal umat, nabi dan peristiwa-peristiwa terdahulu yang pernah terjadi. (Manna al Qattan. 306). Seperti menceritakan kejadian manusia dan kehidupannya, menerangkan kenikmatan syurga, siksa neraka dan keadaan hari kiamat dan lain sebagainya.

Macam Qisah al Qur'an
Melihat dari klasifikasinya, kisah dalam al Qur'an di bagi ke dalam beberapa bagian, diantaranya; ditinjau dari segi waktu. Terjadinya peristiwa dalam al Qur'an seperti kisah mengenai orang-orang yang menjadi nabi dan mereka yang bukan nabi dan sekelompok manusia tertentu, semisal: kisah qarun, ashabul kahfi, maryam, dan sebaginya. Kemudian kisah atau kejadian di zaman Rasulullah Saw, seperti kisah perang badar, uhud, isra mi'rajnya nabi ke Madinah.

Tujuan Qisah dalam al Qur'an
Kisah dapat di pahami sebagai sebuah metode untuk menyampaikan subtansi dari ajaran-ajaran atau pesan religius sekaligus untuk memantapkan upaya penyampaian pesan itu kepada umat manusia.

Dari ini semua bukan berarti al Qur'an sebagai kitab cerita masa lalu, melainkan sebuah rangkuman konstitusi kehidupan manusia yang berisikan petunjuk hidup dengan penggambaran (I'tibar) dari mereka-mereka yang sudah hidup terdahulu.
Sayyid Quthb merangkum Sembilan tujuan dari apa yang di sebut sebagai qisah al Qur'an, antara lain: 

Pertama, demi membuktikan kerasulan Muhammad dan membuktikan al Qur'an adalah wahyu Allah bukan rekayasa yang di buat nabi. Karena hal ini juga ditegaskan dalam surah yusuf : 2-3, "Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang belum mengetahui".

Kedua. Untuk menunjukkan bahwa semua agama langit berasal dari Allah Swt. Yang di dasarkan pada firmannya, "Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku." (Qs. Al Anbiyya. 92). Ketiga. Untuk menunjukkan bahwa agama langit pada dasarnya adalah agama tauhid yaitu iman kepada Allah Ta'ala, semisal pada rangkaian ayat pada surah al A'raf. 7.

Keempat. Untuk menegaskan pada akhirnya Allah Swt menolong nabi-nabiNya dan menghancurkan orang-orang yang mendustakannya. Penjelasan ini di maksudkan untuk memantapkan hati nabi Saw dan orang-orang beriman ketika itu, sebagaimana terlihat dalam surah Hud ayat 120.

Kelima. Memperkuat kebenaran kabar tentang ganjaran baik dan buruk serta nikmat dan siksa dengan mengemukakan contoh dari peristiwa-peristiwa yang di alami oleh umat-umat terdahulu. (surah al Hijr 61-74). Keenam. Mengingatkan manusia akan bahaya dari bujukan Iblis yang senantiasa menyesatkan mereka seperti terlihat pada surah al A'raf 11-18.

Ketujuh. Menjelaskan kekuasaan Allah Swt dan menjelaskan peristiwa-peristiwa luar biasa seperti penciptaan nabi Adam As, kelahiran nabi Isa As dan sebagainya. Kedelapan. Membentuk perasaan yang kuat dan jujur kea rah aqidah islamiyah dan kesembilan. Untuk meringankan tekanan bathin nabi Muhammad Saw beserta para pengikutnya, sehingga jiwa mereka tidak mengalami goncangan sehingga dakwah islam tidak terhenti. (Sayyd Quthb. 127).

Kisah atau cerita dalam al Qur'an bukanlah rekaan atau imajinasi, melainkan cerita yang disandarkan atas fakta yang nyata. Qishah al Qur'an merupakan bagian dari al Qur'an itu sendiri, karena itu fungsi kisah identik dengan fungsi al Qur'an sendiri sebagai petunjuk, pembeda antara yang hak dan bathil, dan pembenar kitab-kitab yang sudah di turunkan sebelumnya.

Daftar Bacaan
Abdul Jalal, Ulummul Qur'an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000)
Didin Saefuddin Bukhori, Pedoman Memahami Kandungan al Qur'an, (Jakarta: Granada Sarana Pustaka, 2005).
Manna Kholil Qatthan, Study Ilmu-ilmu al Qur'an, (Bogor: Pustaka Lintera Nusa, 2006).
Sayyid Quthb, Al Taswir …..









No comments:

Post a Comment

Surah Al-Fatihah, menjadi pembuka & Kunci kehidupan di Dunia & Akhirat

بسم الله الرحمن الرحيم Asma Alloh harus digunakan dalam kehidupan (bukan sekedar dibaca/dijadikan wiridan saja) الحمد لله رب العالمين...