THAHARAH



Kata Thaharah berasal dari bahasa arab yang secara etimologi yang berarti suci, sedangkan menurut isthilah fiqih thaharah adalah: ‘’menghilangakan hadats dan najis yang menghalangi sholat dan ibadah sejenisnya dengan air, atau menghilangkan hukumnya (hadats dan najis) dengan tanah.
Dengan kata lain, thaharah merupakan keadaan yang terjadi sebagai akibat hilangnya hadats dan kotoran. Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa berada dalam keadaan suci secara lahir maupun bathin, hal ini bisa dilihat dalam firman Allah pada surat al-Baqarah;222 yang berbunyi : 
‘’Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.’’
Dalam konteks lahiriyah proses proses pensucian diri manusia diatur dengan syariat agama dalam bentuk aturan fiqih. Untuk itu, praktek thaharah dalam terminology fiqih tentunya berbeda-beda antara ulama yang satu dengan yang lainnya, mengingat kondisi sosial dan illat yang mereka gunakan saat membangun hukum tersebut.
Selanjutnya, proses thaharah dalam konteks bathiniyah ini merupakan level kedua setelah manusia mampu secara sya’riat melakukan thaharah untuk fisik lahiriyahnya. thaharah dalam konteks bathiniyah adalah menghilangkan segala kotoran-kotoran hati yang ada pada diri manusia, kajian mengenai ini biasanya di kaji dengan disiplin ilmu tasawuf. Saat seorang manusia sudah mampu bersihkan dirinya secara lahir maka selayaknya juga manusia tersebut mau menjalani perintah thaharah dalam konteks bathiniyahnya, karena membersihkan jiwa akan dengan sendirinya memunculkan efek positif untuk dirinya sendiri dan orang lain, sebab ini nantinya akan berkaitan dengan akhlak atau perangai seseorang yang di aplikasikan dalam kehidupannya.
Setelah thaharah dalam ilmu fiqih mengajarkan kita juga untuk membersihakan diri kita dari hadats, adapun yang dimaksud dengan hadats adalah’’keadaan yang menghalangi seseorang untuk melakukan ibadah.’’ hadats itu sendiri terbagi kedalam dua macam; yaitu hadats kecil dan hadats besar. Sedangkan yang dimaksud dengan hadats kecil  ialah keadaan dalam diri seseorang dalam sifat tidak bersih dan baru menjadi bersih apabila ia telah berwudhu. kemudian hadats besar ialah keadaan seseorang yang tidak bersih dan baru dinyatakan bersih apabila dia telah mandi.




1 comment:

  1. saya hanya blogwalking>>>
    kalau anda berminat kunjungi blog saya yaa>>>

    ReplyDelete

Surah Al-Fatihah, menjadi pembuka & Kunci kehidupan di Dunia & Akhirat

بسم الله الرحمن الرحيم Asma Alloh harus digunakan dalam kehidupan (bukan sekedar dibaca/dijadikan wiridan saja) الحمد لله رب العالمين...